Selamat Datang

Salam buat agan-agan semua... blog ini tercipta hanya sebuah media untuk kita saling belajar, berbagi, dan saling memberi informasi khususnya di dalam bidang Informatika.

Dari mulai newbie hingga yang master sekalipun boleh bergabung paling tidak berikan saran terbaik bagi semua. Perlu di ketahui, ini hanyalah catatan kecil milik insan tuhan yg ingin belajar.

Ilmu cukup diukur hanya dengan 3 jengkal saja : Pertama adalah sifat sok teu, congkak, sombong, (maklumlah). Kedua Tawadhu (low profile), santai dan bijaksana. Ketiga adalah sadar bahwa kita sebenarnya tidak mengetahui apa-apa tanpa-NYA - Always Newbie

Tampilkan postingan dengan label cPanel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cPanel. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 April 2016

Membuat Dan Mengelola User MySQL Di PHPMyAdmin

Phpmyadmin adalah perangkat lunak bebas (free) dan salah satu fasilitas yang bisa anda gunakan untuk pengelolaan database atau management database MYSQL. Phpmyadmin ditulis menggunakan bahasa php dan mendukung operasi MYSQL seperti untuk pengelolaan basis data, tabel – tabel, permission (perijinan), user/pengguna.

Kali ini kita akan mencoba membuat sebuah user baru namun kita akan mencobanya di local server atau localhost. Pembuatan user baru kali ini tujuannya adalah untuk mengakses salah satu database yang terdapat di Phpmyadmin dengan hak akses penuh ataupun dibatasi disesuaikan dengan kebutuhan jadi pastikan database telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya setelah semua urusan kita dengan Mysql/Phpmyadmin selesai kita akan mencoba membuat script php untuk mengakses databse tersebut.

1. Buka web browser, Mozilax, Internet Explorer, atau Opera mini ->
     klik folder Phpmyadmin -> masukan username dan password 


2. Setelah berhasil login pilih ->privelages->kemudian pilih add new user 
   


3. Isikan semua data yang ada di form, seperti password, username, serta 
    hostnya. Untuk global privelagesnya centang saja semua tapi 
    jika anda nantinya menggunakan webhosting sebaiknya jangan 
    dicentang semua disesuaikan dengan kebutuhan saja
   

4. Selanjutnya adalah menentukan database specifiic serta tabel 
    specific, centang semua kemudian dibagian “use text file” 
    pilih databasenya atau ganti dengan nama database.
Privilages
Edit Privilages
memilih database
Memilih Database

Pembuatan user baru serta akses ke salah satu database dianggap selesai tahap selanjutnya adalah membuat script php untuk koneksi dengan database….

Menampilkan Halaman Login PHPMYADMIN

Secara default, saat kita menjalankan service Apache dan MySql XAMPP lalu membuka phpMyAdmin dengan mengetik url http://localhost/phpmyadmin pada address bar browsermaka akan langsung terbuka. Tentu ini tidak aman karena semua orang dapat membukanya. Kita tidak ingin ada orang yang tidak bertanggungjawab mengolah database yang kita punya.

Lalu bagaimana supaya aman dan tidak semua orang bisa membuka?

Mengamankan database yang kita punya dapat dilakukan dengan mengatur usernya. Secara default, user utama atau user root phpMyAdmin tidak diberi password, oleh karena itu phpMyAdmin dapat dibuka dengan mudah. User root ini harus diberi password. Setelah diberi password, halaman login akan muncul terlebih dulu saat membuka phpMyAdmin. Jadi, tidak semua orang bisa membuka. Ada dua langkah yang harus dilakukan agar phpMyAdmin memunculkan halaman login.

Pertama, memberi password melalui phpMyAdmin

Jalannkan browser kemudian ketik http://localhost/phpmyadmin pada address bar. Pilih tab Users lalu klik Edit Privileges pada user root. Lihat gambar berikut.

Setelah itu, klik Change Password. Pilih Password lalu ketikkan passwordnya. Kemudian klik Go.

Sampai sini selesai. Selanjutnya adalah mengedit file config phpMyAdmin.

Kedua, memberi password dengan mengedit file config.inc.php phpMyAdmin

File config.inc.php phpMyAdmin dapat kita temui di C:\xampp\phpMyAdmin untuk Windows dan /opt/lampp/phpmyadmin/ untuk Linux. Isi file yang harus diubah adalah pada bagian $cfg['Servers'][$i]['auth_type'] = 'config';dan $cfg['Servers'][$i]['password'] = '';

Untuk bagian $cfg['Servers'][$i]['auth_type'] = 'config' kita ubah menjadi$cfg['Servers'][$i]['auth_type'] = 'cookie'. Selanjutnya, untuk bagian$cfg['Servers'][$i]['password'] = ''; kita ubah menjadi $cfg['Servers'][$i]['password'] = 'passwordmu';passwordmu harus sama dengan password yang diberi melalui phpMyAdmin tadi. Selanjutnya, simpan perubahan file tersebut.

Terakhir, restart service Apache dan Mysql. Kemudian jalankan kembali phpMyAdmin maka muncul halaman login. 
Kurang lebih seperti gambar terakhir hasilnya, nah untuk bagaimana kita membuat sebuah user baru untuk PHPMyAdmin baca artikelnya disini.

Rabu, 24 Februari 2016

TENTANG, FUNGSI DAN PENGGUNAAN FILE .HTACCESS

File .htaccess merupakan file konfigurasi yang disediakan oleh web server Apache, yang biasanya digunakan untuk mengubah setting default dari Apache. Kita ketahui untuk saat ini sebagian besar hosting web di internet menggunakan Apache sebagai servernya sehingga bagi para pengelola web harus belajar tentang .htaccess supaya dapat melakukan modif terhadaf settingan default dari server.

File .htaccess adalah fil text ASCII sederhana yang biasanya diletakkan di direktori root. File ini diharuskan dalam format ASCII bukan format binary dan untuk file permission (atribut file) pada server hosting harus diset 644 (rw-r-r). Hal ini bertujuan agar server dapat mengakses file .htaccess, tapi mencegah user untuk mengakses file .htaccess dari beowser mereka. Karena file .htaccess diletakkan di direktori root maka file ini dapat digunakan untuk mengubah konfigurasi dari subdirektori-subdirektori yang ada di dalam direktori root. Sehingga untuk satu website biasanya kita cukup menediakan satu file .htaccess saja yang kita letakkan di dalam direktori root. Kode perintah yang ada di dalam file .htaccess harus ditempatkan dalam satu baris.

Sampai disini bisa dimengerti kan..... ? Baikalah lanjut,

Mungkin anda bertanya-tanya apa yang dapat di lakukan oleh .htaccess atau mungkin anda sudah membaca tentang hal tersebut, tapi tidak menyadari bahwa banyak hal yang dapat anda lakukan dengan file .htaccess. Berikut beberapa fungsi file .htaccess dan kode script yang harus dituliskan untuk menjalankan fungsi tersebut:

1. Membuat halaman pesan kesalahan sendiri
Dengan menggunakan file .htaccess anda dapat membuat halaman pesan kesalahan yang dapat digunakan untuk website anda sendiri dan tidak lagi menggunakan settingan default dari server.
Dengan menggunakan halaman pesan kesalahan sendiri dapat membuat website anda terlihat lebih profesional dalam menangani kesalahan yang terjadi bahkan juga mengijinkan anda untuk membuat script yang dapat memberitahu anda apabila terjadi kesalahan.

Anda dapat menggunakan pesan kesalahan anda sendiri selama anda mengetahui kode yang digunakan (seperti 404 untuk halaman tidak dapat di temukan/page not found) dengan menambahkan perintah di bawah ini ke dalam file .htaccess anda:
     ErrorDocument kode /file.html atau  
     ErrorDocument kode http://www.domain.com/file.php

Sebagai contoh jika anda mempunyai file notfound.html di dalam root direktori dari website anda dan ingin menggunakannya untuk 404, anda dapat menggunakan baris di bawah ini :

     ErrorDocument 404 /notfound.html atau
     ErrorDocument 404 http://www.domain.com/notfound.php

Jika file tersebut tidak berada dalam root direktori dari website anda, anda hanya perlu menambahkan struktur direktori kedalamnya, contoh :

     ErrorDocument 404 /error/notfound.html

Berikut adalah pesan kesalahan yang sering terjadi:
     401 - Authorization Required
     400 - Bad request
     403 - Forbidden
     500 - Internal Server Error
     404 - Wrong page


Kemudian, yang perlu anda lakukan adalah membuat file untuk menampilkan pesan kesalahan ketika kesalahan itu terjadi dan upload file-file tersebut, jangan lupa upload juga file .htaccess anda.

2. Bagaimana membatasi akses ke direktori berdasarkan IP address dengan menggunakan .htaccess file ?
Cara ini dapat dikatakan cara yang efektif untuk melindungi direktori yang ada dalam sebuah domain/site. Folder-folder selain yang terletak di dalam folder public_html juga dapat di lindungi dengan cara yang sama. Metode ini hanya dapat berjalan apabila anda memiliki account hosting dengan static IP address sendiri. Siapa saja yang berusaha mengunjungi direktori yang sudah di lindungi akan mendapatkan pesan kesalahan 403 Forbidden error.

Langkah-langkah untuk membuatnya :
  • Di direktori yang ingin anda lindungi buat atau buka .htaccess file.
  • Taruh kode di bawah ini dan ganti 192.168.0.1 yang ada di dalam contoh ini dengan IP Address yang ingin anda ijinkan.

    Order Deny,Allow
    Deny from all
    Allow from 192.168.1.1

  • Anda dapat memasukkan sebagian dari IP Address, seperti, 192.168.1
  • Anda dapat menambahkan IP Address lainnya dengan memisahkannya dengan tanda koma, seperti ini

    192.168.1.1, 192.168.1. 5

    Simpan file .htaccess Anda

3. Memblokir alamat IP tertentu,
Hal ini jika kita ingin agar alamat IP tertentu tidak dapat mengakses website yang kita miliki maka kita dapat menggunakan kode sebagai berikut: 

     Order Deny,Allow
     allow from all
     deny from 111.222.111.000

Maksud baris di atas adalah semua alamat IP akan diperbolehkan mengakses website kita kecuali alamat IP 111.222.111.000, sedangkan bila kita ingin memblokir alamat IP yang memeliki rentang dari sekian sampai dengan sekian maka kita perlu menambahkan kode:

     deny from 111.222.111.

maksudnya adalah alamat IP dari 111.222.111.0-100 akan diblokir. Pengaturan yang kita lakukan ini juga akan terjadi seperti kita melakukannya di control panel (IP deny manager). Jika kita ingin memblokir berdasarkan alamat website, kita perlu menambahkan pada baris berikutnya sesuai dengan nama website yang akan diblokir dengan didahului tanda titik. contohnya: 

     deny from .domain.com

Selain itu kita dapat melakukan redirek halaman ketika kita akan melakukan perbaikan pada website atau blog kita, dan agar pengunjung langsung menuju ke halaman yang telah kita tentukan maka kita perlu menambahkan kode berikut ini:

     order deny,allow
     deny from all
     allow from 192.168.1.1
     ErrorDocument 403 /istirahat.html
    
     allow from all 
    
 

Maka ketika pengunjung lain yang datang akan langsung melihat halaman istirahat.html sedangkan alamat IP 192.168.1.1 (misalnya alamat IP punya kita) dapat mengakses website dengan normal (bukan halaman istirahat.html).


4. Canonicalization
Trik htaccess paling umum adalah mengetahui apakah halaman home website anda memiliki masalah canonicalization atau tidak. Canonicalization adalah satu website yang halaman homenya memiliki sejumlah format URL yang berbeda. Contohnya: www.domain.com, domain.com, www.domain.com/index.html, domain.com/index.html.

Canonicalization tidak bagus untuk SEO website anda sebab traffik menuju halaman home dihitung sebagai URL yang berbeda, meskipun isinya sama. Anda bisa mengatasi caninicalization dengan menambah script berikut pada file .htaccess anda. Script berikut akan memaksa berbagai format URL anda ke format www.domain.com:
     Options +FollowSymLinks
     RewriteEngine on
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^domain.com
     RewriteRule (.*) http://www.domain.com/$1 [R=301,L]
     RewriteCond %{THE_REQUEST} ^[A-Z]{3,9}\ /index\.html\ HTTP/
     RewriteRule ^index\.html$ http://www.domain.com/ [R=301,L]

5. Mematikan dan menampilkan directory listing
Menampilkan directory listing pada website bisa jadi merupakan salah satu masalah sekuriti yang harus diperhatikan. Sebab file-file apa saja yang ada di website anda bisa diketahui dengan musah oleh orang lain. Nah, sebaris kode berikut dapat mendisable directory listing pada website anda:
     Options –Indexes

Untuk mengijinkan Directory Listing anda dapat menghapus line tersebut atau mengganti tanda - dengan tanda +.

6. Menyembunyikan jenis file tertentu dari directory listing
Atau jika anda memilih untuk tetap membiarkan directory listing anda menyala, anda bisa menyembunyikan jenis file tertentu agar disembunyikan dari directory listing.
     IndexIgnore *.gif *.zip *.txt

7. Redirect halaman atau direktori
Misalnya kita membuat ulang seluruh website, lalu me-rename nama halaman atau direktori. Maka pengunjung halaman lama akan mendapat Error 404 File Not Found. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan redirect dari halaman lama ke halaman yang baru. Contohnya jika nama halaman lama adalah lawas.php dan nama halaman baru adalah anyar.php. Maka Anda bisa menambah sebaris kode berikut:

     Redirect 301 /lawas.php http://www.domain.com/anyar.php atau
     Redirect permanent /lawas.php http://www.domain.com/anyar.php
Sedangkan jika yang direname adalah nama direktorei, maka perintahnya adalah:
     Redirect 301 /olddirectory http://www.domain.com/newdirektori/ atau
     Redirect permanent /olddirectory http://www.domain.com/newdirektori/

8. Mencegah eksplorasi pada direktori.
Misalnya kita memiliki banyak file pada direktori tertentu, maka untuk mencegah pengunjung melihat keseluruhan dari isi direktori tadi maka kita perlu menambahkan file index.php pada setiap direktori akan tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan dan sebagai gantinya kita hanya perlu menambahkan kode berikut ini:
     Options All -Indexes
Sehingga setiap pengunjung yang mengetikkan url seperti ini, misalnya:http://www.domain.com/download maka akan timbul pesan error “404″ atau langsung me-redirect pada halaman lain sesuai dengan pengaturan yang kita lakukan.

9. Menggunakan file selain dari index.* di website 
Secara default, halaman pertama dari website anda adalah index.* file karena file inilah yang akan pertama kali di cari oleh browser pengunjung, begitu mereka mengunjungi website. Tetapi mungkin dari kita ada yang berkeinginan untuk merubah websitenya untuk menggunakan nama file lain selain index.*.

Untuk melakukan hal ini cukup mudah dengan menggunakan .htaccess file dan perintah "Redirect 301". Redirect ini biasa digunakan untuk mengalihkan pengunjung website lama ke website anda yang baru.

Dalam contoh ini anda akan mengalihkan ke file home.html :
  • Di direktori yang ingin anda ijinkan Directory Listing, buat atau buka .htaccess file.
  • Taruh kode di bawah ini.

    Redirect 301 /index.html http://www.namadomainanda.com/home.html
     
  • Simpan .htaccess dan upload file .htaccess anda bila belum di upload.
  • Tes hasil kerja anda dengan mengunjungi website anda yaitu http://www.domain.com, bila sukses maka alamat yang tampil akan menjadi http://www.domain.com/home.html dan menampilkan website anda.

10. Mengalihkan Domain yang di Parking ke Domain yang lain
Mempunyai domain yang berlainan atau lebih dari satu untuk website yang sama adalah hal yang biasa. Untuk menambahkan domain-domain tersebut ke dalam website yang sama, banyak orang menggunakan jasa "Parked Domain", di mana ketika seseorang mengunjungi domain tersebut akan langsung membuka website yang sama. Namun bagaimanapun juga dari sisi search engine optimisation, hal ini bukanlah hal terbaik yang harus di lakukan.

Dengan search engine seperti Google sebagai contoh, anda dapat kehilangan status ranking dari website karena memiliki tampilan yang sama untuk beberapa domain yang berbeda. Ketika Google mencari dan melihat website anda memiliki isi yang sama dengan domain yang berbeda, maka Google akan menghitungnya sebagai penjiplakan content atau isi website dan otomatis akan menurunkan status ranking. Semakin banyak Domain Parking yang dimiliki, semakin besar pengaruhnya ke ranking yang anda miliki.

Jika anda menaruh website anda di server yang menggunakan Apache, efek negatif dari Domain Parking dapat dihindari dengan menggunakan fungsi mod_rewrite. Bonus dari menggunakan metode ini adalah pengalihan yang dilakukan juga memberi tahu search engine bahwa tampilan yang sama yang berada di domain parking telah di pindahkan ke website dan tidak menghilang.
Ini berarti tidak akan terkena resiko kehilangan status ranking.

Untuk melakukan metode redirect ini, taruh kode di bawah ini di dalam .htaccess file Anda :

     RewriteEngine On
     RewriteBase /
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.parkeddomain.com
     RewriteRule ^(.*)$ http://maindomain.com/$1 [R=301,L]

Jika anda memiliki Domain Parking lebih dari satu atau ingin menghilangkan "www." dari domain anda, anda hanya perlu mengulang baris "RewriteCond" untuk setiap domain parking yang anda miliki dan tanpa www.

     RewriteEngine On
     RewriteBase /
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.parkeddomain1.com [OR]
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^parkeddomain1.com [OR]
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.parkeddomain2.com [OR]
     RewriteCond %{HTTP_HOST} ^parkeddomain2.com
     RewriteRule ^(.*)$ http://maindomain.com/$1 [R=301,L]

11. Pengaturan permalink,
Supaya dapat melakukan pengaturan pada permalink kita biar lebih SEO friendly kita dapat menambahkan kode berikut ini di file .htaccess: 

     RewriteEngine On
     RewriteBase /
     RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
     RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
     RewriteRule . /index.php [L]

    12. Mencegah Hot Linking dan Bandwidth Leeching  
    Untuk mencegah orang lain melink secara langsung ke direktori image atau file anda dari website mereka sehingga mencuri bandwidth Anda, maka gunakan:
      
         RewriteEngine on 
         RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$ 
         RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?domain.com/.*$ [NC] 
         RewriteRule \.(gif|jpg|png)$ – [F]

    Perintah tersebut akan membuat direktori image hanya bisa diakses bila user sedang mengakses www.domain.com. Anda jugabisa membuat sebuah gambar bila direktori image Anda dilink. Contohnya image jangan.gif yang bertuliskan: “Bilang dulu kepada yang punya jika mau ngambil.... kunjungi http://www.domain.com/image/ok.gif untuk melihat gambar yang kami miliki”, maka gunakan perintah:

         RewriteEngine on
         RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
         RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?domainanda.com/.*$ [NC] 
         RewriteRule \.(gif|jpg|png)$ http://www.domain.com/image/ok.gif [R,L]

    13. Melindungi file wp-comment-post.php dan wp-confiq.php
    Melindungi wp-comment-post.php dari spam Walaupun ada Akismet, tapi mungkin perlu juga Anda melindungi blog Anda dari serangan spambot yang mencoba mengirim komentar spam langsung melalui wp-comment-post.php tanpa mengakses blog kita. Berikut baris perintah yang perlu di sertakan di dalam file .htaccess:

         RewriteEngine On
         RewriteCond %{REQUEST_METHOD} POST
         RewriteCond %{REQUEST_URI} .wp-comments-post\.php*
         RewriteCond %{HTTP_REFERER} !.*domain.com.* [OR]
         RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} ^$
         RewriteRule (.*) ^http://%{REMOTE_ADDR}/$ [R=301,L]

    Sedangkan untuk melindungi file wp-config.php yang berisi informasi nama database, username database, dan password database, ditambahkan baris berintah seperti di bawah ini: 

         # protect wpconfig.php order allow,deny deny from all 


    14. Mengkonversi eksekusi file HTML ke PHP
    Anda memiliki website HTML statis. Namun bagaimana jika suatu ketika anda ingin menjalankan kode PHP pada halaman HTML tersebut? Anda bisa menambahkan sebaris kode berikut. 

         AddHandler application/x-httpd-php .html

        15. Mengakali query string
        Website lain kemungkinan ada yang memasang link yang mengarah ke website anda dengan menambahkan query string. Contohnya www.domain.com/index.php?source=def.com. Query string dapat menciptakan masalah duplikasi konten pada website yang akan merugikan usaha SEO. Untuk menanggulanginya, bisa ditambahkan sebaris kode seperti berikut pada file .htaccess:
              RewriteCond %{QUERY_STRING} ^source= RewriteRule (.*) /$1? [R=301,L]

        16. Modifikasi URL dengan mod_rewrite
        Jika ingin mengubah URL dinamis seperti www.domain.com/product.php?id=20 menjadi URL yang lebih statis & user friendly seperti www.domain.com/product/20. Maka bisa ditambahkan baris perintah seperti berikut ini pada file .htaccess: 
           
             RewriteEngine on
             RewriteRule ^product/([^/\.]+)/?$ product.php?id=$1 [L]


        17. Change Default Home Page 
        Maksudnya adalah file .htaccess dapat digunakan untuk mengubah nama default halaman home / halaman depan website. Agar pengunjung dapat mengakses website hanya dengan nama domain saja misalnya http://www.domain.com tanpa harus menuliskan nama file secara jelas seperti http://www.domain.com/file.html maka harus ada file index di root direktori. Nama file yang dapat diterima antara lain index.html, index.htm, index.cgi, index.php dan lain-lain. Pastikan bahwa file itu bernama index.*

        Ada tingkatan dalam pemberian nama file tersebut. Jika kita punya file index.cgi dan index.html di direktori root maka file yang di proses oleh server adalah file index.cgi, karena cgi tingkatannya lebih tinggi daripada html. Dengan file .htaccess kita dapat mendefinisikan file index tambahan atau dapat juga mengubah urutan tingkatannya. Untuk mendefinisikanhome.html sebagai halaman index, maka dapat ditambahkan kode perintah di dalam file .htaccess seperti berikut: 


             DirectoryIndex home.html 

        Hal ini akan memerintah server mencari file bernama home.html, jika server menemukan maka server akan menampilkannya. Tetapi jika tidak maka server akan menampilkan halaman error 404. 

        18. Override SSI Setting
        Secara default hanya halaman web yang memiliki extensi .shtml yang dapat menjalankan server-side termasuk SSI di server. Dengan menggunakan file .htaccess kita dapat mengubah setting default tersebut supaya SSI dapat bekerja dengan format html. Untuk mengubah settingan itu diperlukan kode tambahan yang ditaruh di dalam file .htaccess sebagai berikut: 

             AddType text/html .html
             AddHandler server-parsed .html

        Jika kita ingin halaman yang berekstensi .htm dan .html untuk dapat menjalankan SSI, maka file .htaccess dapat ditambahkan kode berikut ini :

             AddType text/html .html
             AddHandler server-parsed .html
             AddHandler server-parsed .htm

        19. Prevent Viewing of File .htaccess or Other File
        Untuk mencegah user mengakses file .htaccess, ketikkan perintah berikut ini:

              order allow, deny deny from all

        Semoga bermanfaat

        Populer Post